Idul Adha, Keraton Yogya lepas 7 Gunungan untuk Dirayah

Sunday, October 5, 2014 | comments


AQ88BET.COM - Memperingati Idul Adha, Keraton Yogyakarta melepas tujuh buah gunungan untuk diperebutkan oleh warga, Minggu (05/10). Tujuh gunungan yang terdiri dari Gunungan Kakung, Gunungan Putri, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat dan Gunungan Pawuhan dikirab dari Keraton oleh ratusan prajurit Keraton. 

Sementara lima gunungan di antaranya dikirimkan menuju Masjid Gedhe Kraton, satu gunungan dikirimkan ke Pura Pakualaman serta satu gunungan lainnya dikirimkan ke Kepatihan.

Menurut salah satu Abdi Dalem Kraton Yogyakarta Yudo Handoko, untuk di Masjid Gedhe Kraton ada lima Gunungan yaitu Gunungan Kakung, dua Gunungan Putri, Gunungan Gepak dan Gunungan Pawuhan.

"Nanti yang dirayah ada dua jenis, yang Kakung dan Putri, yang satu lagi Pawuhan disimpan," katanya di depan Masjid Gedhe Kraton, Minggu (05/10).

Setelah dikirab dan dibacakan doa, Gunungan kemudian diperebutkan oleh warga yang sudah sejak pagi menunggu di depan Masjid. Menurut kepercayaan warga setempat, siapa yang mendapatkan isi Gunungan tersebut bisa mendapatkan kelimpahan rizki.

Kepercayaan itu yang membuat Tugimah (64) datang dari Panjen, Banguntapan, Bantul untuk ikut memperebutkan isi gunungan di Masjid Gedhe Kraton. Seusai bersusah payah berebut dia mendapatkan beberapa hasil bumi dari Gunungan.

"Nasi kering ini nanti dikasihkan ke ayam, biar ayamnya gemuk dan sehat, untuk kacang panjang disebar ke sawah biar tidak terserang hama wereng," kata Tugimah.

Sementara yang lainnya disimpan di rumah supaya keluarganya senantiasa diberikan berkah. "Yang lain ditaruh rumah, bawah batal, biar selalu dilimpahi rejeki," ujarnya.

Hal serupa juga dilakukan oleh Ngadinem (50) warga Sewon, Bantul. Diantar anaknya, sejak pukul 09.00 WIB Ngadinem sudah menunggu di depan Masjid Gedhe Kraton. Menunggu hampir dua jam tidak membuatnya bosan karena sudah memiliki niat. "Sudah niat, rayahan ini sudah tidap tahun kesini," katanya.

Ngadinem mendapatkan ketan dan juga sayur-sayuran hasil bumi. Rencananya hasil rayahan tersebut akan dimasaknya lalu dimakan. "Ketan di goreng di makan, sayur juga dimasak, dimana biar tentram, ayem tentrem," ujarnya.

Sementara itu, Aji nursadi (50) warga Sendang Sari, Kulonprogo, yang baru pertama kali mengikuti rayahan mengaku hanya ingin menonton. Dia menganggap persoalan berkah datangnya dari Tuhan.

"Nggak papa, saya Islam tapi ikut ini, bukan syirik, karena dalam hati kita tetap percaya rizki datang dari yang di atas, mungkin ini perantara saja," katanya.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2011. bandar online betting - All Rights Reserved